Rabu, 29 April 2009

Menjelang Pilpres

Pemilihian Legislatif telah berlalu. Berbagai macam respon para calon legislatif menanggapi hasil penghitungan suara. Ada yang gila karena tidak mendapatkan kursi DPR, ada yang menarik bantuannya ketika masih berkampanye kepada masyarakat, ada pula tetap optimis berkatifitas seperti sebelumnya.
Kini, Pemilihan Presiden dan wakil presiden akan diadakan bulan Mei mendatang. Kira-kira seperti apa ya sambutan masyarakat terhadap pemilihan presiden mendatang? hmmm, jadi penasaran. Setelah wajah-wajah yang mewarnai panggung kompetisi masih tetap sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Entah mengapa yang menjadi pilihan partai politik tetap itu-itu saja? dan mengapa masyarakat juga tidak bosan dengan wajah-wajah lama itu?

Selasa, 14 April 2009

Udah Nyontreng, belummmm???????

Aha, pesta demokrasi pilihan Legislatif telah dilangsungkan tanggal 9 April kemaren. Gimana nih, dengan yang laen???? Udah bisa nyontreng? Udah tau dan paham yang bakal jadi pilihannya? Ato Golput?
Hmmmm, hari H pemilihan Calon Legislatif bersamaan dengan liburan panjang yang terkenal dengan istilah keren LONG WEEKEND. Luar biasa dampaknya. Abis yang mo pulang kampung bener-bener tumpah ruah di terminal bis. Duuuh, nggak biasanya nih bis langgananku gak juga nongol. Padahal kalo dihitung-hitung sih, itu bis nggak langka-langka amat. Lumayan banyak, lumayan gampang nyarinya. Tapi, pas hari H itu betul-betul di luar prediksiku. Maunya sih menghindari membludaknya penumpang, eh malah terjebak di situasi yang menyebalkan. Menurut perhitunganku, perjalananku dari Surbaya menuju Kota Kediri paling tidak memakan waktu 3,5 jam. Sementara waktu penyontrengan dibatasi sampe jam 12 siang. Sampe jam 8 pagi belum juga dapat Bis Kediri. Duuuh, bisa-bisa gak jadi nyontreng nih.

Jumat, 19 Desember 2008

Menuju Tahun 2009, Menuju Pemilu 2009

Bulan Desember 2008 sudah memasuki pertengahan. Tahun 2009 sebentar lagi tiba. Inilah saat yang dinanti-nanti oleh para calon legislatif. Pertarungan politik yang sebenarnya akan segera dimulai. Ya, Pemilihan Umum 2009 akan diselenggarakan di bulan April. Kampanye calon legislatif mulai yang model debat caleg, sampai iklan kampanye partai yang baru mulai bermunculan di media massa maupun elektronik. Kini, apakah yang sudah dipersiapkan oleh para caleg tersebut untuk memenangkan pertarungan tersebut? Apalagi dengan adanya Undang-undang Pemilu yang baru saja disahkan mengenai tata cara memilih calon wakil rakyat di kertas suara yang berganti dengan menandai atau memberi tanda centang, sepertinya akan menuai permasalahan baru.

Sabtu, 25 Oktober 2008

Koruptor Vs Para Dermawan

Salam hangat buat para pembaca sekalian. Tentunya bukan sesuatu hal yang baru untuk didengar oleh telinga kita, bahkan sudah sangat familier mendengung tentang kata "KORUPTOR". Tetapi pernahkan terbersit di dalam benak kita akan kehadiran para dermawan di sekitar kita? Ataukah justru kita sendiri sebagai seorang dermawan? (menurut ukuran kita, jangan riya'). Tuhan itu memang Maha Adil, di tengah merajalelanya penyakit yang bisa dibilang lebih parah atau sebagai endemik di hati para pemegang amanat rakyat ini, ternyata Dia masih menghadirkan para Dermawan untuk mengulurkan tangannya kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan bantuan mereka. Apapun motivasi mereka, nyatanya kehadiran mereka benar-benar memberikan percikan air kesejukan bagi hati yang mengalami kegersangan yang berkepanjangan. Kehadiran para dermawan ini sebenarnya memang cukup banyak, namun nilai materi yang mereka sumbangkan ternyata masih belum mampu menandingi nilai nominal yang sudah dicuri para pejabat belasan bahkan puluhan tahun menduduki kursi pemerintahan. Yang sangat terasa adalah di jaman era orde baru.

Jumat, 17 Oktober 2008

Peran Serta Perempuan Dalam Bidang Politik

Aroma pertarungan perpolitikan di Indonesia sudah merebak kemana-mana. Para pengamat dan pelaku politik mulai gencar memberikan analisanya. Perbincangan mengenai para kandidat pemangku jabatan pemerintahan mulai terdengar dan menggema hingga pelosok tanah Air. Bahkan dari kalangan masyarakat pedesaan sekalipun, kini sudah menjadi bahan gosip yang menghangatkan. Ramai memberikan penilaian terhadap para calon pemimpin mereka kelak. Fenomena masyarakat yang apatis dan apriori memang sudah dirasakan sejak beberapa bulan yang lalu. Hal itu terlihat dari Hasil penghitungan suara pada Pemilihan Gubernur di Jawa Timur beberapa waktu lalu yang golput cukup tinggi, mencapai separo dari jumlah penduduk. Masyarakat sudah mulai kehilangan trust terhadap pemerintah. Sehingga membuat mereka malas untuk turut serta memberikan suara yang merupakan hak politik mereka. Seribu janji yang ditebarkan oleh para calon penguasa pemerintahan nampaknya tidak lagi membuat mereka tergoda.